Botok- botok adalah sejenis makanan tradisi orang Johor. Ia diperbuat daripada isi ikan sama ada ikan tenggiri atau ikan merah yang diperasakan dengan pelbagai rempah ratus sebelum dibungkus menggunakan daun pisang. Setelah dilipat, ianya dikukus sehingga masak. Keistimewaan botok-botok ini adalah baunya yang wangi apabila dibuka semasa dihidang. Rempahnya yang istimewa khabarnya terdiri dari berbagai herba termasuk beberapa jenis daun pokok bunga puding.
Jom kita semak resepi botok-botok asli dari Johor ni!
Bahan-bahan
- Rempah kari ikan
- Kerisik
- Santan
- Asam Jawa
Bahan Utama - Ikan tenggiri, ikan kembung, ikan pari, ikan tongkol, udang (ikut kesesuaian dan cita rasa masing-masing)
Bahan Kisar - 2 biji bawang merah besar
- 3-4 biji bawang merah kecil
- 5-6 ulas bawang putih
- Lada kering kisar (agak-agak sahaja)
- 2 batang serai
- Kunyit secukupnya
- Halia secukupnya
- Lengkuas secukupnya
- 1 1/2 sudu makan jintan manis
- 1 1/2 sudu makan jintan putih
- 1 1/2 sudu makan ketumbar
Bahan Membungkus - Daun pisang/ aluminium foil secukupnya
Ulam-ulaman (basuh bersih & gunting kecil, boleh guna apa saja daun ulam yang diingini) - Pucuk ubi
- Pucuk bebuas
- Daun selasih
- Daun cekur
- Pucuk mengkudu
- Daun kunyit
- Daun kaduk
- Pucuk betik
Cara-cara
- 1. Panaskan minyak. Masukkan bahan kisar dan tumis sampai pecah minyak.
- 2. Bila sudah garing, masukkan serbuk kari ikan. Tumis lagi.
- 3. Kemudian masukkan kerisik dan air asam jawa dengan secukupnya (kena sedikit masam). Tumis lagi macam biasa.
- 4. Akhir sekali masukkan santan, garam, gula merah dan bahan perasa. Siap!
- 5. Untuk membungkus, bentang daun pisang dan susun ulam-ulaman.
- 6. Kemudian letak pes atas daun. Ratakan sedikit kemudian letak ikan atau udang.
- 7. Tutup ikan dengan pes dan susun ulam-ulaman sekali lagi.
- 8. Cara bungkus seperti dalam gambar. Boleh guna lidi untuk ikat supaya tidak terbuka.
- 9. Kukus Botok-Botok selama 30 miniat atau hingga masak.
- 10. Angkat dan nikmati segera semasa masih panas.
Selamat mencuba!
Baca juga artikel:
Artikel oleh Nurul Humaira’ Hasan.
